Aku Dibilang Seperti Robot

Aku Dibilang Seperti Robot

Namaku Muhajir, orang-orang biasa memanggilku, Ajier. Aku lahir 4 Januari 1996, di Desa Meunasah Baro Lamlhom Kec. Lhoknga Kab. Aceh Besar. Aku penyandang disabilitas tuna daksa ( penyandang cacat tubuh ). Menurut ahli yang faham tentang isu penyandang disabilitas, kondisiku seperti ini disebut Celebral Palsy (CP). Karena disabilitas yang ku alami ini, sangat berpengaruh pada saraf motorikku sehingga susah untuk dikontrol gerakkannya. Melalui tulisan ini, aku sangat ingin berbagi cerita pengalaman masa kecilku, mulai dari lahir sampai aku lulus dari sekolah Taman Kanak-Kanak (TK).

Sejak lahir sampai usiaku 4,5 tahun, aku tidak mampu berjalan sama sekali. Aku hanya bisa merangkak ataupun digendong ketika ingin berpindah tempat, seperti layaknya seorang bayi yang berusia 6 atau 7 bulan. Ini terjadi karena kondisi fisikku berbeda dengan anak-anak lainnya, dimana pada usia 4,5 tahun sudah bisa berjalan bahkan berlari kemanapun mereka mau. Lalu, pada usia 5 tahun, aku mulai belajar berjalan. Pertama-tama, aku belajar berdiri sambil berpegangan pada dinding atau benda-benda yang ada dirumah. Memang waktu berdiri, kakiku agak gemetar karena menahan beban tubuhku. Ketika sudah berdiri, aku diam untuk beberapa saat untuk memperoleh keseimbangan sampai kakiku terbiasa. Lalu aku mulai melangkah, selangkah demi selangkah. Kakiku masih belum kuat, maka aku masih sering terjatuh. Tapi, aku tidak pernah menyerah untuk belajar jalan. Di usiaku 6 tahun, aku mulai lancar berjalan walaupun kakiku kaku ketika aku melangkah.  

Aku sangat senang karena sudah bisa berjalan. Aku akan bermain di luar rumah dengan anak-anak lain dan mempunyai banyak teman. Walaupun memiliki keterbatasan, mereka pasti mau bermain denganku. Itulah harapan yang terbersit dalam benakku saat itu.

Ternyata apa yang aku fikirkan salah. Mereka justru mengejek dan menghina ku ketika aku bermain dengan mereka. Saat itu, aku merasa sangat sedih atas apa yang ku alami. Mereka tidak pernah peduli dan tidak pernah mau tahu bagaimana perasaanku setelah diejek oleh mereka. Seiring berjalannya waktu, tibalah masa dimana aku harus masuk sekolah. Seharusnya, usia 6 tahun anak-anak sudah masuk sekolah dasar. Tetapi karena aku penyandang disabilitas maka pada usia 6 tahun aku baru masuk sekolah Taman Kanak-Kanak. Aku bersekolah di TK Al-Ikhlas yang tidak terlalu jauh dari rumah.

Sama halnya seperti kejadian pertama kali aku bisa jalan, aku sangat berharap akan memiliki banyak teman. Namun, apa yang aku rasakan tidak seperti yang aku bayangkan. Impian ingin punya banyak teman juga sirna. Aku sendirian, tidak ada yang mau berteman dengan ku. Saat itu, aku sangat sedih. Aku hanya bisa melihat mereka bermain, bercanda dan berlari dengan senangnya.  Sambil duduk bangku kelas, tangan ku lipat di atas meja sambil menopang dagu. Sedangkan mata ku memandang jauh ke halaman sekolah melihat anak-anak bermain dengan gembira.  

Akhirnya jam pulang sekolah tiba. Seperti biasa, kami semua mengambil tas  dan pulang kerumah masing-masing. dalam perjalanan pulang, teman-teman bukannya menemaniku berjalan, mereka malah menertawakan ku. Bukan hanya itu saja, mereka juga meniru cara ku berjalan dan mengatakan aku seperti robot, karena kaki dan tanganku saat itu masih sangat kaku. Aku malu dan sedih. Sesampainya aku di rumah, aku menceritakan semua yang ku alami di sekolah kepada ibu. "Besok gak mau sekolah lagi, karena kawan-kawan ketawa liat Ajir jalan. terus meraka gak mau bermain dengan Ajir," kataku sambil cemberut. 

Melihat apa yang ku alami, ibu ku sedih dan menarik napas dalam saat itu. Tapi, ibu tidak pernah mematahkan semangat ku. Ibu selalu memberi ku semangat agar tetap pergi sekolah. "Mereka pasti akan mau berteman dengan Ajir. Kalau kita pintar dan tidak sedih, pasti lama-lama kawan-kawan akan datang dan bermain dengan kita," kata ibu ku. Mendengar kata-kata itu, aku kembali bersemangat dan keesokan harinya, aku kembali pergi ke sekolah. 

Selama setahun aku sekolah di TK. Tamat dari TK, aku melajutkan sekolah ku di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) di Desa Lamlhom Kec. Lhoknga Kab. Aceh Besar. 

Related Posts:

2 Responses to "Aku Dibilang Seperti Robot"

  1. Nice Ajier. Tulisan yang sangat bagus dan menyentuh. Ditunggu kelanjutan ceritanya ya bro. :)

    BalasHapus
  2. Mkasih ya bg
    Insya Allah saya melanjutkan cerita tentang pengalaman saya lebih jauh
    ini dalaam proses saya lagi berlajar mnulis
    Mhon dibantu dan diberi saran atau masukkan terus ya bg

    BalasHapus