Puisi Tertipu Oleh Sejuta Janji Palsu

Tertipu Oleh Sejuta Janji Palsu

Dulu kau pernah mencintaiku
Dulu kau pernah menyayangiku
Bahkan dulu berharap aku menjadi milikmu

Aku bukanlah orang yang sempurna
Aku hanyalah manusia yang terpandang hina
Tapi kau tak pedulikan itu
Kau tetap cinta dan sayang kepadaku

Namun itu semua telah berlalu
Kau tak lagi seperti dulu
Kau tak lagi sayang padaku
Dan kau tak lagi mempedulikan diriku
Bahkan kau telah pergi menjauh dariku

Aku telah teracuni dengan kata-kata manismu
Aku telah tertipu oleh sejuta janjimu
Aku telah berharap dengan harapan yang kau berikan padaku
Namun aku tak tahu semua itu palsu

Aku sadar
Aku memang tak pantas untukmu
Kau hanya memperlakukanku seperti pelabuhan tempat kau bersinggah

Pergi...
Pergilah kau
Pergi kau menjauh dariku
Dan jangan pernah kembali

Karya : Muhajir
Banda Aceh, 19 April 2014

Related Posts:

Di Kesunyian Jiwa



Di Kesunyian Jiwa

Malam...
Bolehkah aku bertanya
Masih terselipkah namaku di hatinya
Masih adakah diriku dalam ingatanya
Ataukah sudah hilang semua tentang diriku pada dirinya


Kasih...
Kenapa kau pergi
kemana kau berlari
Ku kejar kau dalam mimpi
Berharap kau kembali

Masa lalu...
Kenangan itu yang tak bisa ku lupakan
Ingatkah Engkau saat kita bersama
ku manja kau dalam pelukan
Masa itu seperti tak ada yang dapat memisahkan
Namun itu semua tinggal lah kenangan

Dia...
Kau telah memilih dia
Mungkin kau lebih bahagia bersama dirinya
Ku rela menetes air mata
Ku terima walau hati ini terluka
Asalkan dirimu hidup bahagia...



Karya : Muhajir
Banda Aceh, 17 Februari 2014

Related Posts:

Adakah Keadilan Di Negeri Ini Yang Berpihak kepada Kami

Adakah Keadilan Di Negeri Ini Yang Berpihak kepada Kami

Negeri ini mempunyai lima dasar pancasila, diantaranya pancasila yang kedua telah tertulis “Kemanusiaan yang adil dan beradab”, di kalimat ini saya sedikit ingin bertanya bagaimana yang dikatakan dengan Kemanusiaan yang adil dan beradab ? dan apakah negeri yang kita cinta ini telah memperlakukan semua masyarakatnya sesuai dengan apa yang telah tertera dalam pancasila yang kedua tersebut ? Karena lebih kurang dari 248 juta jiwa penduduk Indonesia, apakah sudah semuanya mendapat fasilitas yang sama dan sesuai kebutuhan masing-masing mereka ? karena kita tahu setiap manusia mempunyai kebutuhan yang berbeda, kebutuhan yang kita maksud disini adalah bukan kebutuhan sekunder ataupun kebutuhan tarsier, akan tetapi kebutuhan kita maksud adalah kebutuhan primer yang mana kebutuhan ini harus terpenuhi dalam kehidupan, oleh karena itu, kebutuhan ini benar-benar harus diperhatikan oleh perintah maupun penanggung terhadap masyarakatnya.

Belum lagi kebutuhan khusus terhadap penyandang disabilitas, yang mana penyandang disabilitas juga membutuhkan fasilitas yang sama sebagaimana masyarakat lain, karena dengan berbagai ketunaan penyadang disabilitas tentunya mempunyai kebutuhan yang berbeda, seperti tuna daksa, tuna daksa sendiri terbagi berbagai jenis, diantaranya ada tuna daksa pengguna tongkat atau pengguna kursi roda, mereka harus menggunakan tongkat atau juga kursi roda untuk membantu mereka berjalan, tentunya mereka sangat membutuhkan fasilitas aksesibilitas terhadap lingkungan dan juga bangunan publik seperti rumah sakit, sekolah, rumah ibadah dan juga bangunan lainnya. Karena samapai saat ini di Aceh sendiri yang sudah menjadi sebagai kota Madani dan juga katanya kota yang ramah terhadap Disabilitas belum tersedianya aksesibilitas terhadap lingkungan di sekitanya. Dan Juga tuna netra, tuna netra adalah mereka yang tidak dapat melihat, mereka juga sangat membutuhkan fasilitas yang layak, sepeti pelayanan dan juga huruf brailler sehingga mereka dapat mengetahui  apa yang akan mereka temui saat mereka berjalan. Sampai saat ini masih kurangnya tersedianya huruf brailler, saat mereka mengikuti ujian pun belum tersedianya soal brailler, mereka masih membutuhkan pedamping untuk membaca soal-soal mereka karena tidak tersedianya soal brailler. Lain lagi dengan tuna rungu, mereka yang tidak bisa mendenggar maupun berbicara, meraka juga sangat membutuhkan pelayanan publik yang sangat baik, karena dengan keterbatasan mereka yang tidak bisa mendengar dan berbicara, oleh karema itu, mereka tidak dapat berkomunikasi dengan orang dan juga tidak dapat memahami apa yang terjadi di  sekitarnya,


Padahal  telah tertulis dalam buku UNCRPD yang telah diadopsi pada tanggal 13 september 2006 di Markas Besar PBB di New York, dan dibuka untuk ditandatangani pada 30 Maret 2007. Karena di Indonesia sendiri, berdasarkan data kementeian Sosia, jumlah Penyandang Keseejahteraan Sosial (PMKS), yang termasuk di dalamnya juga penyandang disabilitas, adalah 1,7 juta orang. Sementara itu, menurut data Bapenas ada sekitar 6 juta penyandang disabilitas. Oleh karena itu, dengan artikel yang singkat ini saya sendiri sebagian dari Disanilitas mempunyai harapan besar agar negeri yang kita cintai ini atau juga pemerintah dapat membuka pintu hati untuk lebih memperdulikan rakyatnya yang berkebuttuhan khusus ( Disabilitas ) untuk member pelayanan yang baik. Karena kami juga manusia yang membutuhkan segalanya yang juga sama dengan orang lain, kami juga butuh pendidikan, pekerjaan dan lain sebagainya untuk memenuhi kehidupan kami.

Related Posts:

Puisi Salahkah Aku



SALAH KAH AKU

Aku....
Kamu....
Dan semua
Pernahkah kalian meminta dilahirkan?
Apa kalian yang menentukan keluarga mana yang akan kalian dapat?
Atau kalian meminta rupa apa yang kalian terima sekarang?

Aku heran

Sungguh tak menyangka
Dengan gagah kalian berjalan
Menyokong dada
Mengangkat kepala
Dan mata lurus ke depan
Tanpa melihatku
Hinakah aku?
Apa aku tak pantas dilihat?

Tak jarang orang cemoohkan aku
Aku dianggap anak brutal yang suka mengganggu orang
Aku dianggap biang keributan
Aku dianggap pelawak di keramaian
Aku ibarat badut dalam pertunjukan
Aku ibarat sampah
Aku hina,,,, di pandangan kalian semua
Iya kan?
Jawab !!!!
Jawab !!!!

Kalau aku boleh bertanya?
Kenapa aku yang di pilih
menjadi orang cacat?
Kenapa aku?
Apa salahku?
Apa?
Jawab !!!!

Aku tak pernah meminta ini......
Aku tak meminta belas kasihmu
Aku tak minta pertolongan kalian
Yang ku minta tolong terima aku
Dan hormati orang tuaku

Karya : Khairiah
Malaysia, 13 April 2011

Related Posts:

Puisi Istimewa Untuk Ibu



Puisi Istimewa

Ibu, terima kasih sudah melahirkanku ke dunia
Terima kasih kerana engkau masih mau mendampingiku penuh cinta

Ibu, hari ini aku ingin memberimu hadiah
Sebuah puisi dariku, puisi istimewa
Ibu, aku memang tak bisa bicara
Tapi lihatlah !
Aku mampu melakukan apa saja yang engkau minta
Aku ingin engkau bahagia

Ibu, aku memang tak bisa berjalan dengan kedua kakiku
Tapi dengarlah bu !
Aku bisa bermain gitar dan bernyanyi dengan merdu
Ibu lihatkan, saat mereka menangis terharu

Ibu, mungkin aku hampir tak pernah menatap matamu
Tapi tahukah engkau bu
Aku selalu tahu saat engkau dekat denganku
Akupun tahu saat engkau pergi menjauh, dan aku takut ibu

Ibu, aku memang tak bisa menulis, membaca dan berhitung
Tapi lihatlah bu ! aku bisa menyusun puzzle  lebih cepat dari mereka
Lihat bu ! aku bisa menggambar
Baguskan bu ?
Ada aku, Ayah dan Ibu



Ibu, maaf jika aku masih sering menjatuhkan gelas susuku
Tanganku lemahbu, bahkan sering kaku
Jangan marah bu !
Aku janji, suatu saat aku akan mampu

Ibu, maaf jika aku tak pernah jadi juara seperti mereka
Tapi jika engkau sabar dan mengerti dengan kemampuanku, aku akan jadi apa saja
Aku akan jadi koki terbaik dunia
Aku akan jadi pelukis ternama seantero jagad raya
Aku akan jadi piƱata rambut terbaik lintas Negara
Atau aku akan jadi desainer ternama
Pakaianku akan dipakai dimana-mana
Atau. . atau. . ah Ibu, aku akan jadi apa saja
Tapi jangan minta aku jadi juara seperti mereka
Aku takkan bisa

Ibu, maaf jika aku terlahir berbeda
Aku tak pernah memintanya, pun tak bisa berontak dan tak terima
Karena dulu du suatu masa Dia bertanya, dan aku menjawab “Iya”
Aku terikat janji denganNya ibu
Bantu aku memenuhi dan menajalaninya

Ibu, aku mencintaimu dengan segenap jiwa
Meskipun dimatamu aku tak sempurna
Namun bagiku engkau segalanya


Dariku, anakmu yang istimewa

Karya : Lissa Bella Rina Putri
Banda Aceh, 21 Juni 2014

Related Posts:

Kami Juga Generasimu

Kami Juga Generasimu


Indonesia
Engkaulah negeriku tercinta
Engkau juga tanah air yang ku bangga
Dengan Sang Saka merah putih yang berkibar ke angkasa
Mengabari pada dunia bahwa engkau telah merdeka

Wahai negeriku Indonesia
Kami tahu engkau telah merdeka
Tapi kami tak pernah merasa kemerdekaan itu ada
Karena masih banyak hak kami yang hilang ntah kemana
kami masih saja tersudut di sudut kegelapanmu
Yang Tak mampu bangkit untuk maju

Kami tahu
Kami memang bukan Pahlawan untukmu
Tapi engkau juga harus tahu
Kami juga bagian dari generasimu


Karya : Muhajir
Banda Aceh, 15 Agustus 2015


Baca Juga :
puisi kemarin

Related Posts: